Senin, 02 Agustus 2010

Makassar, sulawesi selatan.



Kota pesisir yang menuju kota modernitas.

Akhirnya kesampaian juga berwisata di kota makassar. Sudah lama plan liburan ini di buat, dan men cari cuti disela sela pekerjaan yang menumpuk.
Awal perjalananan kami memcari tiket pesawat dengan harga promo. Untuk mendapatkan tiket promo saya harus menghubungi beberapa maskapai penerbangan, hinggan browse tiket On line. Kerja keras mencari tiket promo tidak sia sia karena kami dapat tiket dengan harga RP.550.000 sekali jalan dengan menggunakan maskapai Sriwijaya air.

Hari Pertama:
Pertama kali menginjakkan diri di bandara sultan hasanuddin, Ujung pandang, saya tidak menyangka kalau bandara sultan hasuddin sangat modern dan megah. Dan fasilitas bandara juga sangat bersih dan nyaman. Dan menurut info arsiteknya bandara ini adalah orang indonesia asli. Jadi bangga melihat bandara ini.
Kami langsung menuju kota makassar dan mencari hotel di dekat pantai Losari. Dipesisir pantai losario banyak sekali hotel. Dari rate harga 200.000 sampai dengan 500.000. Dan ada baiknya anda mendatangi beberapa hotel dulu sebelum memutuskan menginap disana. Karena biasanya ada harga harga promosi yang di tawarkan, kan lumayan menghemat budget liburan.
Enaknya menginap di pantai losari, pastinya kita bisa dengan nyaman menikmati pesisir pantai, dan menikmati angin mamiri yang sangat populer di kota ini.

Hari kedua :
Hari kedua di makkasar kami mengunjungi Trans Studio. Sebuah studio indoor yang mereka kliem terbesar di dunia. Ya karena saya tidak mengukur dan belum pernah datang ke studio indoor yang lain, ya saya percaya aja. Ya masa saya harus bilang boong.
Masukk pertama ke Trans studio kita harus daftar dan membeli kartu debit Trans studio yang bekerjasama dengan sebuah bank swasta, yang gedungnya jadi satu dengan gedung trans TV atau trans 7. ( pasti kalian tau dong ). Kita membayar RP. 110.000 Dan akan gratis 10 wahana. Yang gak enak di studio ini kita harus membayar apabila mau masuk dan bermain di wahana wahana yang ada di dalam studio. Dan permainannya juga tidak memicu adrenalil, alias biasanya. Jauh banget dengan dufan yang ada di ancol, Jakarta. Tapi buat arsetik dan kemegahan tempatnya oke lah. ya lumayan bangga buat kota makassar memiliki trans studio.

Hari Ketiga :

Hari ketiga saya pergi kepulau khayangan. Ke pulau ini kita naik kapal tradisional dengan menggunakan mesin desel yang sangat berisik. Tapi naik kapal ini sangat menyenangkan karena kita akan melihat kapal kapal yang ada di pelabuhan makassar. Ke pulau khayangan dengan menggunakan kapal ini kita harus membayar PP Rp 30.000. Di pulau ini kita bisa menikmati suasana pulau yang sepi dengan resort resot pulau yang sederhana. sebenarnya masih banyak pulau pulau yang ada di kota ini. Tapi karena hanya pulau ini yang dekat dengan kota makassar, sekitar 30 menit dari pantai losari.